Alexandrite

Alexandrite

al·​ex·​an·​drite | ˌa-lig-ˈzan-ˌdrīt

kata benda

Variasi dari Chrysoberyl, dengan kemampuan unik untuk berubah warna dalam cahaya alami atau buatan

Dianggap sebagai batu kelahiran bulan Juni, dan permata untuk ulang tahun pernikahan ke-55, alexandrite awalnya ditemukan pada tahun 1830, berasal dari Czar Alexander II yang agung, Putra Mahkota Rusia. Alexandrite adalah variasi dari chrysoberyl, mineral yang dikenal karena perubahan warnanya dalam berbagai bentuk cahaya. Di bawah sinar matahari, alexandrite tampak berwarna biru-hijau, tetapi di dalam ruangan (tungsten) warnanya berubah menjadi merah keunguan. Jarang ditambang, alexandrite alami dengan warna intens sangat mahal. Selain itu, ada berbagai sintetis di pasaran. Konsumen mungkin salah mengira batu sintetis sebagai asli karena sifat fisik, kimia, dan optiknya hampir sama. Alexandrite asli dapat ditemukan di wilayah Afrika Timur, Sri Lanka, dan Brasil.

 

Varian dari chrysoberyl yang memiliki kemampuan unik untuk mengubah warna di bawah cahaya alami atau buatan

Alexandrite dianggap sebagai batu kelahiran bulan Juni dan permata untuk ulang tahun pernikahan ke-55, pertama kali ditemukan pada tahun 1830, berasal dari Czar Alexander II yang agung, Putra Mahkota Rusia. Alexandrite adalah variasi dari chrysoberyl, sebuah mineral yang dikenal karena perubahan warnanya di berbagai jenis cahaya. Di bawah sinar matahari, alexandrite tampak berwarna biru-hijau, tetapi di dalam ruangan (tungsten) warnanya berubah menjadi merah keunguan. Alexandrite alami yang jarang ditambang dan berwarna cerah sangat mahal. Selain itu, ada berbagai bahan sintetis di pasaran. Konsumen mungkin salah mengira potongan sintetis sebagai asli karena sifat fisik, kimia, dan optiknya hampir sama. Alexandrite asli dapat ditemukan di wilayah Afrika Timur, Sri Lanka, dan Brasil.